Bismillahirahmanirahim…
Alhamdullilah.. pada kesempatan kali
ini saya pingin banget berbagi sharing hasil ikutan pengajian di Pengajian
Majelis Reboan Masjid A-Latief Pasaraya Blok M pada hari Rabu 19 Februari 2014
kemarin , pas ada waktu posting langsung deh buka netbuk,..mumpung
masih inget bahasannya dikit2 he he
Judul kajian dalam pengajian kali
ini adalah hal Parenting "Membangun komunikasi Efektif dalam Pola Pengasuhan
Anak Oleh Ibu Elly Risman " Pakar pemerhati anak2 yg mempunyai Yayasan Kita dan Buah Hati.
Singkat cerita Alhamdullilah, sampai di ged Pasaraya , masih aga sepi Subhanalloh..Masjidnya
Apik , resik bagus my lovely boy jd ga rewel krn dia bisa liat2 dr lantai 5
pemandangan di luar gedung....sebagian Jamaah ada yg sholat Duha dan beberapa
membaca qur’an atau berzikir. Kita sibuk cari posisi n foto2 *narsis like
always*udah di rumah soalnya sholat Duhanya.* ngeles
sebelum mulai narsis dulu ya ma beberapa teman |
Akhirnya setelah menunggu beberapa
saat Kajian di mulai, beruntung aku dan teman2 dapat barisan depan jd lebih jelas
deh, denger bu Elly bicara
Lalu team ibu Elly, membagikan
kuesioner selembar kertas pertanyaannya :
Apa kita punya masalah bicara dengan
anak, bagaimana perasaan anda bila mengalami hal tersebut ? dan sudah berapa
lama ? dan.jawaban saya “engga ada masalah” PD banget he
he * .
Ternyata perkiraan saya meleset juga tuh, apa yang di bicarakan dalam penjelasan
Bu Elly benar-benar membuat pikiran saya terbuka bahwa hal yg kita anggap sepele selama ini kita ga sadar, mungkin
kita lakukan secara sengaja atau tidak justru dapat membuat anak anak mengalami krisis percaya diri, bahkan stress dan
lebih parahnya bisa mematikan perasaan anak.
Dari hal yg mendasar perihal komunikasi berapa banyak contoh, yg terjadi menimpa pd anak2 yg bisa berakibat fatal hanya karena mungkin kita tidak mengerti, paham akan diri kita dan buah hati kita. belum lagi pola pengasuhan anak yg kadang tidak sesuai dengan perkembangan umur dan otaknya . contohnya memaksakan anak untuk masuk sekolah di bawah usia 7 tahun karena umur segitu anak belum matang dan sebagian besar blm dapat menerima dengan baik pelajaran2.
Bila masalah demi masalah ini di tumpuk, berulang dan terlalu lama maka anak anak akhirnya bisa saja menjadi : salah pergaulan, sukanya tawuran, sex bebas, narkoba, pornografi bahkan bisa membuat depresi dan bunuh diri (Naudzubillah,...)
Dari hal yg mendasar perihal komunikasi berapa banyak contoh, yg terjadi menimpa pd anak2 yg bisa berakibat fatal hanya karena mungkin kita tidak mengerti, paham akan diri kita dan buah hati kita. belum lagi pola pengasuhan anak yg kadang tidak sesuai dengan perkembangan umur dan otaknya . contohnya memaksakan anak untuk masuk sekolah di bawah usia 7 tahun karena umur segitu anak belum matang dan sebagian besar blm dapat menerima dengan baik pelajaran2.
Orang bijak bilang, “Jangan kamu tarik anakmu dari dunia bermain terlalu cepat karena kau akan mendapatkan orang dewasa yang jiwanya kekanak-kanakan”.
Bila masalah demi masalah ini di tumpuk, berulang dan terlalu lama maka anak anak akhirnya bisa saja menjadi : salah pergaulan, sukanya tawuran, sex bebas, narkoba, pornografi bahkan bisa membuat depresi dan bunuh diri (Naudzubillah,...)
Sebelum terlambat, yukk berubah hal mendasar saja kata bu elly benahi cara berkomunikasi dengan anak2 atau pasangan. Dalam hal anak kita berharap bahwa seharusnya, kita dapat mengajari anak anak untuk dapat
mengenali perasaan yang sedang dialaminya sehari2. peka, dan dapat membaca bahasa tubuh anak . Namun seringkali kita mengira jawabannya hanya berdasarkan apa yg kita
pikiran, padahal kita tdk tahu apa yg anak inginkan / butuhkan karena bukan di dasari dari sudut pandang si anak.
ini yg sering keliru, sering menjadi masalah menjadi hambatan dalam komunikasi dengan anak belum lagi karna orangtua sibuk, tak ada waktu, dll..”Sehingga kita pd akhirnnya sidak siap di sebut menjadi orang tua karena : kita tdk menguasai tahapan perkembangan anak dan cara otak bekerja pd anak. Memang banyak hal yg dapat terjadi bila kita salah misskomunikasi, antara orang dewasa aja bisa salah paham, apalgi dengan anak2.
ini yg sering keliru, sering menjadi masalah menjadi hambatan dalam komunikasi dengan anak belum lagi karna orangtua sibuk, tak ada waktu, dll..”Sehingga kita pd akhirnnya sidak siap di sebut menjadi orang tua karena : kita tdk menguasai tahapan perkembangan anak dan cara otak bekerja pd anak. Memang banyak hal yg dapat terjadi bila kita salah misskomunikasi, antara orang dewasa aja bisa salah paham, apalgi dengan anak2.
"Yup..Bu Elly bilang ga akan cukup waktunya 1-2 jam ngomong minimal 4 jam , itu juga belum cukup. Jadi Bu Elly hanya memberikan point penting dalam hal komunikasi dengan anak , di ambil contoh gaya sehari2 yg biasa di pakai di rangkum menjadi : 12 Gaya Populer dan MKM (tdk melihat bahasa tubuh, tdk mendengar perasaan dan kurang mendengar aktif)
12 gaya inilah yang seringnya jadi gaya andalan para orang tua yg merasa udah paling bener dehh *termasuk saya *
Gaya Populer tersebut antara lain :
1 : Memerintah sambil membentak contohnya : “cepetannn
kakak..jemputan bentar lagi datengg jangan lelett !!! pakai nada 10 oktaf. -> Maksudnya si supaya anak ga telat, tapi caranya itu loo yg
ada biasanya si anak jadi males beneran, n omongan kityg terburu2 juga
seringkali masuk kuping kiri keluar kpng kanan.
2. Gaya Menyalahkan : contohnya “anak jatuh, berdarah” reaksinya “tuhh
kan ! mama bilang jangan lari2 jatoh kan, salah kamu uda di bilang ga denger, kualat !
Orang tua ingin
menunjukkan kesalahan si anak, sedangkan tanggapan si anak adalah mereka tidak
pernah benar/baik.
3. Gaya Meremehkan
Contohnya anak mau bantuin nyuci piring orang tuanya bilang
“ ga usahlah paling juga gak bersih malah ngabis2in aer ma sabun !
Tujuan orang tua menunjukkan ketidakmampuan anak dan orang
tua lebih tahu, anak menangkap bahwa dirinya tidak berharga/merasa tidak mampu
4. . Membandingkan
Contohnya : knapa si kamu ga
bisa kayak si lia ? coba liat dia juara terus gak kayak kamu boro2 !
Orang tua ingin memberi motivasi dengan memberi contoh
tentang orang lain, tapi anak menanggapi bahwa dia tidak disayang, selalu di banding2kan. *Remember setiap anak adalah Uniq*
5. Mencap anak seperti : Nakal,penakut,malas, bego, dll : contohnya “kamu penakut amat sih ! tidur
sendiri aja masih ga berani
Maksud orang tua ingin memberitahu kekurangan agar anak
berubah, anak menanggapi dengan merasa itulah saya
6. Mengancam : Ayoo kalau ga
tidur nanti di gigit nyamuk #dari bayi aja udah di ancem hehe ~ lagu nina bobo
7. Menasehati : anak lagi kesel , marah mungkin di sekolah dia ada yg
ganggu . orang tua maksudnya menasehati mana yg baik dan benar tp pada saat itu
tanggapan anak pasti piker orang tuanya “Sok Tau”
8. Membohongi : orang tua piker dengan cara berbohong kecil2 an
bisa mengatasi masalah , tp anak akan menangkap orang tua ga bisa di percaya
Lagi tantrum di bujuk untuk diem “ cup cup jangan nangis nanti di beliin
balon / mainan …tp engga jadi..tuh di beliin *guwe banget hehe
9. . Menghibur : maksudnya menghibur anak yg sedang sedih memberi hadiah, reward pd saat kurang tepat "contohnya
“udahlah ga usah di pikirin, mending nonton aja. lalu tanpa mencari solusi pd masalah
yg sebenarnya maka anak akan cenderung melarikan diri bila menjumpai masalah lagi.
10. Mengkritik : orang tua cenderung suka anaknya sempurna padahal
kesempurnaan adalah milik ALLOH SWT..#jederr
Contohnya : masa gini aja ga bisa si ! ini kan soal gampang please dehhh
#hello lo aje kali yg sekolah gih *begitu kale yee kata hati anak2 kl di kritik
atau di tuduh lebih tepatnya hehe
11. Menyindir : maksudnya memotivasi si anak, tapi buat anak jadinya
sebaliknya dan menyakitkan hati. Contoh “ coba yaa aku punya anak
seperti si A..si B..duhh baik banget, pinter lagi “hu hu..nasip nasip..@lebay he he
12. Menganalisa : maksudnya
oragtua ingin menganalisa kemampuan anak, dari kesalahan yg di perbuat
meminimalisasi agar tidak terulang, tetapi kenyataannya kebanyakan orang tua banyak
yg tdk mengenal anak2nya dan membuat kekeliruan / lebay
Lalu..di mana ya
salahnya, bukannya hal seperti itu wajar ya, sepertinya anak2 fine fine aja
deh, pikir kita tapi ternyata
setelah mendengarkan penjelasan mengenai
12 gaya popular ini saya jadi mengerti, mungkin maksud dan cara penyampaiannya beda, gak harus juga pake gaya di atas karena maksud dan tujuannya bisa slaah arti pd si anak .
Hal yg kita anggap sepele, bahwa ternyata "12 gaya popular tersebut merupakan penghalang dari komunikasi orang tua dan anak, terutama ketika anak dalam posisi labil/galaw (marah, sedih, jengkel, kecewa dsb) maka system perasaan dan otak akan tertutup sehingga apapun yang dibicarakan orang lain tidak akan masuk dalam pemikiran anak. Di sini yg saya setuju bahwa “Jangan menasehati anak bila anak / orang dalam keadaan Emosi”
Hal yg kita anggap sepele, bahwa ternyata "12 gaya popular tersebut merupakan penghalang dari komunikasi orang tua dan anak, terutama ketika anak dalam posisi labil/galaw (marah, sedih, jengkel, kecewa dsb) maka system perasaan dan otak akan tertutup sehingga apapun yang dibicarakan orang lain tidak akan masuk dalam pemikiran anak. Di sini yg saya setuju bahwa “Jangan menasehati anak bila anak / orang dalam keadaan Emosi”
Dan akhirnya kita bisa menyimpulkan "Makna dari komunikasi yang berlangsung selama ini nampak/menghasilkan dari bagaimana, reaksi yang kita terima sekarang.*intropeksii yg dalam...di mulai..
Lalu baiknya adalah Belajar berubah menghadapi situasi dan kondisi seperti :
1. memperhatikan bahasa tubuh anak (tebak, karna bahasa tubuh ga bohong)
2. mendengarkan dengan hati (dengarkan curhat anak anak iyakan saja) contoh 'oo capek ya kak, sedih oo begitu..
3. memahami perasaannya dan menerima/mengakui. -> " sakit ya nak, iya mama jg ngerasain deh...
Kalau sudah semua di lakukan maka akan membuat anak merasa perasaannya penting dan mereka merasa mendapat perhatian kasih sayang/empati, sehingga anak anak merasa nyaman yang membuat mereka cenderung untuk berkomunikasi lebih lanjut. tak ada rahasia, tak ada pelarian ke hal2 negative.
1. memperhatikan bahasa tubuh anak (tebak, karna bahasa tubuh ga bohong)
2. mendengarkan dengan hati (dengarkan curhat anak anak iyakan saja) contoh 'oo capek ya kak, sedih oo begitu..
3. memahami perasaannya dan menerima/mengakui. -> " sakit ya nak, iya mama jg ngerasain deh...
Kalau sudah semua di lakukan maka akan membuat anak merasa perasaannya penting dan mereka merasa mendapat perhatian kasih sayang/empati, sehingga anak anak merasa nyaman yang membuat mereka cenderung untuk berkomunikasi lebih lanjut. tak ada rahasia, tak ada pelarian ke hal2 negative.
Anak akan menjadi pribadi yg PD bahasa kerennya adalah anak anak akan merasakan tentang diri mereka lebih bahagia nun jauh di sana, tdk membuat jiwa
menjadi hampa dan gampang setress dlm kondisi apapun.
Sebenranya masih banyak yg mungkin Ibu Elly bisa sampaikan
tapi karma waktu terbatas Ilmu mendasar dan sederhana ttg komunikasi dengan anak
ini begitu dalam dan bermanfaat buat saya khususnya. Oh iya Tak lupa Kerjasama antar pasangan
terutama Ayah . Peran ayah itu sangan penting dalam keluarga, karma dlam keluarga ibarat sang Ayah adalah
Direktur utamma, dan Ibu adalah general manager untuk mengatur dan bekerja sama
dengan Direktur. Asah, asih asuh…
Besar harapan kita semua mempunyai anak anak yg mandiri shaleh dan shaleha, berguna / bermanfaat bagi sesama kelak. dan PR yg besar untuk saya khususnya...Semoga selalu dapat menjadi Iorang tua yg baik yg ada untuk buah hatinya kapanpun mereka memerlukan kita.
Aaminn Yaa Robbal alamin...
Besar harapan kita semua mempunyai anak anak yg mandiri shaleh dan shaleha, berguna / bermanfaat bagi sesama kelak. dan PR yg besar untuk saya khususnya...Semoga selalu dapat menjadi Iorang tua yg baik yg ada untuk buah hatinya kapanpun mereka memerlukan kita.
Aaminn Yaa Robbal alamin...
Rabbana Hab LanaMin Azwajina, Wa dzuryyatina Qurrota A'yunn waj-alna Lil Muttaqin Immaa..
Yaa TUHAN kami anugerahkan kepada kami pasangan kami dan keturunan kami, penyejuk hati kami..
sumber : http://www.kitadanbuahhati.com/