Jumat, Juli 25, 2008


Ujian di awal Kebahagiaan…
INNALILAHI WAINNALILAHI ROZIUN..
Rabu malam ini mama, datang ke rumah om syarif di margonda – Depok.
Tapi bukan dalam rangka membahas pernikahan, mama datang bersama mbah kung , mbah ndut tan neni & tan feby untuk melayat Almarhum adiknya om syarif – mas Yudi yang meninggal kecelakaan motor di bandung siang itu. (Astagfirrulahalazim..mama jadi merinding karma skrng kan bawa motor)
Siapa yg menyangka minggu itu om yudi masih terliht datang di acara lamaran tante neni . Adik om syarif ini masih muda mungkin seumuran mama Almarhum meninggalkan istri dan seorang anak yg berumur 4 tahun. Semoga amal Beliau di terima di sisi ALLAH. Dan bagi keluarga yg di tingglakan selalu tabah dan diberikan keihklasan serta kesabaran yang tinggi.
Ada yg membekas kay di hati mama kemarin di balik duka seorang Ibu mama melihat keikhlasan yang dalam . Ibunda Om syarif begitu tabah dalam melepas kepergian Anak tercintanya. wanita tua yg telah lama menjadi janda yg berencana menunaikan ibadah haji itu hanya berujar pasrah dengan Yang Kuasa. “Inilah Ujian Ibu, Maafkan kesalahan Yudi ya..nak..dan tolong doakan semoga Ibu kuat dan Ikhlas ujarnya sambil terus melantunkan surat tabarag “mas Yudi pergi dalam keadaan bekerja mencari nafkah demi keluarganya, semoga Jalannya syahid. Amin…

Dengan gamang satu persatu di ceritakan kembali kenangan dalam kebersamaan Almarhum keseharian dari mulai berpamitan dan menitip anaknya seperti sudah tau akan pergi untuk selamanya , mungkin ini yang dinamakan firasat yang entah sadar atau tidak telah di alami sebelumnya.
Cerita seperti ini bukan tidak mungkin terjadi kepada orang lain juga.
Yang membuat mama kagum ternyata Ibunda om syarif mempunya profesi juga sebagai orang yang memandikan Jenajah. Profesi yg Mulia dan langka saat ini . Beliau hanya berguman bahwa dari pagi sebelum kedatangan Almarhum dia tak berhenti mencium bau harum pandan dan melati di rumahnya. Siapa bisa menduga berita duka ternyata yg harus Ia terima dan Siapa sangka kalau kali ini beliau juga yang memandikan putranya sendiri…..

Mama jadi ingat email beberapa waktu lalu yg di kirim tante ning ttg kematian di milis
"KISAH YANG MUNGKIN NYATA" tentang orang yg meninggal secara tiba2 siap atau tidak sang Maut datang menjemput kapan saja.

Dan juga ttg sakaratul Maut..masih menurut sebagian besar ulama, dekat-dekat akan meninggal malaikat maut akan berulang-ulang mengunjungi orang yang akan meninggal itu. Kadang-kadang ia menunjukan dirinya dengan jelas, bahkankadang-kadang suaranya jelas terdengar oleh yang bersangkutan.Kedatangan malaikat maut ini sebenarnya adalah suatu peringatan,bahkan tidak lama lagi orang itu akan meninggal. Rupanya malaikatmaut ingin memberi peringatan agar orang itu bersiap-siap denganperbekalannya. Junjungan kita yang mulia, Rasulullah SAW dalam halini telah bersabda :"Apabila Allah bermaksud baik kepada seseorang hamba, maka bentukmalaikat maut itu akan disesuaikan dengan amal salehnya sebelum mati".Wawlahu Allam…

Ya Allah…semoga kami semua termasuk orang2 yang di beri kemudahan dalam menghadapi sakaratu Maut MU. semoga hal ini dapat selalu mengingatkan mama dan siapapun kapan saja di mana saja. bila masih ada waktu untuk bersimpuh, mengakui segala dosa & berbuat kebaikan sehingga bila maut menjemput kelak kita telah berada pada keadaan yang lebih siap. Dalam keadaan Khusnul Khotimah.

Sayup2 lantunan surah Yasin dan Alqurán Nulkarim masih terdengar..Hari semakin malam.
Mbah ndut menasehati mama untuk selalu membiasakan membaca Surah Tabaroq Alwakiyah..Istigfar Rojab…dll…yang belum pernah mama baca sebelumnya INSYA ALLAH Fadilahnya. semua yg kita yakini dan amalakan akan menjadi pendamping dan penolong kita kelak di alam kubur.

Doa mama di penghujung malam..di antara Margonda – Cipadu…
“Ya ALLAH Jadikanlah akhir dari segala sakit dan urusanku adalah Keridhaan dari MU
“Ya ALLAH jadikanlah pertemuan yang terindah adalah saat aku menghadapMU…

1 komentar:

  1. Innalillahiwainnailaihirooji'un...
    emang manusia ga akan pernah tau rahasia Allah yang satu ini ya..
    *Orang yang pandai adalah orang yang mempersiapkan kematiannya*

    BalasHapus